Pendidikan Teknologi Berita Terkini Bisnis Online Pertanian Artikel Bebas Pemerintahan Serba Gratis

Thursday, May 22, 2008

Pindah Operator Tanpa Ganti Nomor? Tunggu 2011

Jakarta - Semua pengguna telepon di Indonesia akan dibolehkan berpindah layanan operator tanpa berganti nomor telepon. Ini akan terjadi pada 2011.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menetapkan tahun 2011 sebagai tahap implementasi roadmap number portability.

Anggota Komite BRTI Koesmarihati optimistis number portability akan berdampak baik bagi pelanggan. Pasalnya, hal ini akan membuat operator berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan kualitas layanannya sehingga penetrasi meningkat dan tarif telepon akan terus turun.

Pengguna layanan yang dimaksud mencakup pelanggan telepon seluler, telepon tetap kabel, telepon nirkabel area terbatas, maupun pengguna teleponi internet atau Voice over Internet Protocol (VoIP).

"Jadi, mau tidak mau seluruh operator harus meningkatkan layanannya kalau tidak mau ditinggalkan pelanggan karena kualitasnya yang jelek dan tarifnya yang mahal," ujarnya di sela seminar number portability di ICT Expo 2008 di Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/5/2008).

Senior ICT Consultan dari World Bank, David Satola, berpendapat untuk mengimplementasikan number portability, regulator harus menata kembali spektrum frekuensi telekomunikasi, sistim penomoran, serta mematangkan rencana penyatuan lisensi telepon seluler dan telepon tetap.

"Itu memang yang jadi prioritas kami," Koesmarihati menegaskan.

Indonesia, dinilai Satola, sebagai contoh negara yang unik karena memiliki 12 operator telepon, jauh lebih banyak dari negara lain yang telah mengadopsi number portability, di mana di tiap negara tersebut rata-rata hanya memiliki tiga operator.

"Perlu kustomisasi untuk menerapkan number portability. Namun inisiatif ini saya rasa baik untuk meng-encourage kompetisi sehingga tarif semakin murah dan layanan semakin baik," pungkasnya.

Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Thursday, May 15, 2008

Susi Susanti: Pia Zebaidah Mirip Mia Audina

Jakarta (ANTARA News) - Susi Susanti, manajer tim Piala Uber Indonesia yang juga legenda bulutangkis menilai bahwa penampilan Pia Zebadiah mirip dengan Mia Audina, pebulutangkis putri Indonesia yang kini menjadi warga negara Belanda.

"Pia itu cerdik dan lincah dalam permainannya, dia mirip Mia," kata Susi Susanti melihat permainan Pia Zebaidah yang memastikan tim Uber Indonesia melangkah ke final Piala Uber untuk menghadapi China, setelah tim Uber Indonesia menang 3-1 atas Jerman pada semifinal, Kamis.

Pia menjadi penentu kemenangan tim Uber Indonesia melawan Jerman pada semifinal, setelah dia menghentikan perlawanan Karin Schnaase dengan set langsung 21-7, 21-16.

Dikatakan Susi bahwa keberhasilan tim Uber Indonesia mengalahkan Jerman ini bukan keberhasilan individu tapi merupakan keberhasilan tim.

Tanpa tim yang padu serta penerapan strategi yang jitu tidak mustahil bisa berbalik lawan yang menjadi pemenang.

"Ini kerjasama tim, Jerman bukan tim yang jelek, bagaimanapun kami tidak boleh melihat sebelah mata namun tetap harus waspada terhadap lawan, kami tidak boleh lengah," katanya.

Semenetara itu ketika ditanya tentang peluang pada final nanti, Susi mengatakan gelar sudah di depan mata jadi jangan sampai di sia-siakan.

"Tim Indonesia siap, ini tinggal selangkah lagi," katanya.

Ketika disinggung tentang tim putri China yang saat ini sedang merosot penampilannya, Susy menganggap hal itu sebagai peluang.

"Kalau benar tim putri China kini sedang merosot, wah ini peluang besar bagi kami untuk merebut kembali Piala Uber," tambahnya.

Sementara itu, pemain Jerman Xu Huaiwen yang mengalahkan tunggal pertama putri Indonesia Maria Kristin dengan 22-20, 21-15 pada semifinal tersebut mengatakan bahwa dirinya sebagai pemain merasa tidak terganggu dengan kondisi gemuruh dari penonton yang ada di Istora.

"Penonton disini luar biasa, dan wajar kalau mereka mendukung Indonesia, tapi saya merasa tidak terganggu dan bahkan menikmati suasana seperti itu," kata Xu Huaiwen.

Tim Uber Indonesia akan menghadapi juara bertahan China pada final, Sabtu (17/5).(*)

Pertamina needs to be reformed: legislator

Semarang (ANTARA News) - Chairman of the Indonesian Demotratic Party of Struggle (PDIP) faction in the House of Representatives (DPR) Tjahjo Kumolo said his party rejected the government`s fuel oil price hike plan and was asking for the reform of state-owned oil company Pertamina for it lacked transparency in the production of oil in Indonesia.

"It is ironical that Indonesia is an oil producing country whose oil wealth is managed by Pertamina but there were no clear explanations on its oil exports and imports, except the amount of oil subsidy in the state budget," Kumolo said when contacted by ANTARA on Thursday.

He said that the planned fuel oil increases worsened the people`s conditions because prices of basic necessaries were now moving up even before the fuel oil prices were really raised.

Therefore, Kumolo hoped that Pertamina would be reformed so that it would be more open and would give a chance to the people to know the amounts of oil it was producing, exporting and importing.

"Pertamina should not be like what it is now when the crude price in the world market reaches US$122 per barrel, Indonesia is made panicked and raised the prices of its domestic fuel oils by about 30 percent," the legislator said.

Even the more ironical, he said, is the fact that almost 80 percent of Indonesia`s oil output is controlled by multinational companies such as the one produced from Blok Cepu oil field which is under the control of ExxonMobil.

"Therefore, Pertamina needs to be totally reformed so that it would be transparent," he stressed.

He said that as an oil producing country Indonesia should have been able to decide its own oil prices for the interest of its people. If it was influenced by the world market price that meant that economic liberalism had been taking place in the country.

"The increase in fuel oil prices is none other than a business war," he added.

Referring to the direct cash assistance (BLT) the government is planning to distribute to the poor, Kumolo who is also a member of the Commission XI of the DPR, said if the BLT was to be distributed to the poor based on data made in 2005, it would trigger social jealousy because it covered only six cities. "This is not fair," he added.(*)
sumber : www.antara.co.id

SMS Gaul adalah Terobosan Ilmu Bahasa

Kanada - Banyak pihak mengkritik remaja karena memakai bahasa sembarangan saat berkirim SMS, misalnya menyingkat kalimat. Ada pula anggapan, hal itu bisa menurunkan kemampuan berbahasa.

Namun penilaian itu dibantah dalam penelitian Dr. Sali Tagliamonte dan Derek Denis dari University of Toronto, Kanada. Bahkan menurut mereka, bahasa pesan instan adalah sebuah terobosan baru linguistik atau ilmu bahasa.

Mereka mempelajari jutaan kata dalam komunikasi pesan instan dan membandingkannya dengan 250.000 kata lisan orang usia 15-20 tahun.

Dari situ memang dijumpai banyak kata singkatan dalam pesan instan misalnya OMG (Oh My God) ataupun BTW (By the Way). Namun presentasenya ternyata hanya mencapai 2,4 persen.

Menurut mereka, bahasa pesan instan yang dipakai remaja adalah perpaduan yang bagus antara bahasa keseharian dengan bahasa formal. Hal ini memungkinkan mereka berkomunikasi luwes baik dengan kalangan sebaya maupun orang dewasa.

Karena itu menurut Dr. Sali, tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal bahasa SMS remaja ini karena justru memperkaya fleksibilitas berbahasa mereka.

Seperti dikutip detikINET dari The Press Association, Kamis (15/5/2008), hasil studi itu akan diditampilkan dalam pertemuan tahunan Linguistic Society of Canada.

sumber : detiknet.com

Wednesday, May 14, 2008

Korsel Hadapi Indonesia di Semifinal Piala Thomas

Jakarta (ANTARA News) - Korea Selatan memastikan diri maju ke semifinal Piala Thomas untuk bertemu tim Indonesia setelah tim Negeri Ginseng itu mengalahkan Denmark 3-2 dalam perempatfinal yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu malam.

Korea yang tertinggal 0-2 setelah Park Sung Hwan menyerah 26-24, 20-22, 19-21 pada Peter Gade yang masuk lapangan menggantikan Kenneth Jonassen yang cedera dan pasangan juara All England Jung Jae Sung/Lee Yong Dae kalah dari Lars Paaske/Jonas Rasmussen 18-21, 21-10, 19-21.

Namun tim Korea bangkit mengejar ketinggalan untuk menyamakan kedudukan 2-2 melalui kemenangan Lee Hyun Il atas Joachim Persson 21-10, 21-14, dan pasangan Lee Jae Jin/Hwang Ji Man mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-19, 21-18.

Kemenangan tunggal ketiga Korea, Shon Seung Mo 21-11, 21-9 atas Jan O Jorgensen memastikan kemenangan Korea 3-2 sekaligus meraih tempat di semifinal bertemu tim Indonesia yang menang atas
tim Inggris 3-0.

Peter gantikan Kenneth

Peter Gade yang tampil sebagai tunggal pertama menggantikan Kenneth Jonassen yang cedera, meraih angka pertama bagi Denmark dengan mengalahkan Park Sung Hwan secara rubber-game 24-26, 22-20, 21-19.

"Kenneth cedera dan mundur pada saat terakhir sehingga saya harus menggantikan dia," ujar Peter yang yakin bisa meraih kemenangan berdasarkan pertemuan sebelumnya dengan Park.

Peter, peringkat delapan dunia, unggul 2-1 dalam rekor pertemuan kedua pemain meskipun pertemuan terakhir di Thailand Terbuka 2006 dimenangi pemain Korea peringkat sembilan itu.

Peter yang mengaku menikmati suasana bertanding di Istora mengatakan saat ini tidak ada masalah dengan kondisi kesehatannya dan akan memberikan yang terbaik bagi timnya.

"Secara medis bagus, tulang rusuk maupun paru-paru saya baik, cedera saya sudah tidak ada masalah," tegas Peter yang selama tiga bulan terakhir terpaksa absen dari turnamen karena masalah kesehatannya.(*)

Sumber : www.antara.co.id


Pembajakan "Software" di Indonesia Turun Satu Persen

Jakarta (ANTARA News) - Business Software Alliances (BSA) mengungkapkan, tingkat pembajakan piranti lunak (software) di Indonesia turun satu persen dari 85 persen pada tahun 2006 menjadi 84 persen pada tahun 2007.

Vice President and Regional Director Asia Pacific BSA, Jeffrey Hardee dalam teleconference dengan wartawan di kantor BSA Jakarta, Rabu, menyatakan Indonesia mengalami kerugian sekitar 411 juta dolar AS dengan 84 persen tingkat pembajakan pada tahun 2007.

"Nilai kerugian pasar penjualan tetap meningkat dari 350 juta dolar AS menjadi 411 juta dolar AS. Tingkat penjualan membesar menyebabkan nominalnya meningkat, baik yang berlisensi maupun yang open source," kata Jeffrey.

Dalam kesempatan tersebut, Representatif BSA Indonesia, Donny Sheyoputra mengatakan, BSA belum puas dengan hanya penurunan satu persen tingkat pembajakan di Indonesia.

Untuk mengurangi tingkat pembajakan, Donny menyarankan agar pemerintah perlu mengadakan sosialisasi yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa untuk menghargai hak cipta.

"Kalau sudah bisa menghargai hak atas kekayaan intelektual (HAKI) orang lain, otomatis angka pembajakan software di Indonesia bisa ditekan," katanya.

Selain itu, Donny menyarankan agar pemerintah berinisiatif membuat iklan masyarakat tentang pentingnya piranti lunak yang berlisensi atau open source.

Tapi yang paling penting, lanjutnya, pemerintah perlu meningkatkan kualitas penegakan hukum terkait pembajakan piranti lunak ini.

"Saya akui penegakan hukum di Indonesia belakangan ini sudah meningkat tajam. Indikasinya bisa dilihat dari maraknya razia-razia yang menindak pelaku pembajakan," kata Donny.

"Tapi, percuma kalau kualitas para aparat hukum tidak dibarengi dengan kuantitas penegakan hukum. Yang kami harapkan justru kualitas para aparat hukum perlahan-lahan tumbuh, karena hal tersebut yang terpenting," lanjut Representatif BSA di Indonesia itu.

Data BSA dan IDC menunjukkan bahwa penjualan piranti lunak secara global yang terinstal pada komputer telah mencapai 126 miliar dolar AS yang terdiri dari 78 miliar dolar AS dijual secara legal atau terbayar dan 48 miliar dolar AS merupakan ilegal (38 persen).

"Secara global, Indonesia setidaknya sudah bukan 10 besar negara dengan tingkat pembajakan tertinggi," tambah Donny.(*)

sumber http://www.antara.co.id


Sunday, May 11, 2008

KUMPULAN SOAL-SOAL SKALU, SIPENMARU, UMPTN, SPMB untuk Persiapan SNMPTN 2008

Assalamualaikum.......

Muncul lagi....!, kali ini saya mengumpulkan soal-soal untuk persiapan SNMPTN ( maaf bukan bocoran atau prediksi (emang ada gitu) SNMPTN 2008 ) Tapi hanya kumpulan soal-soal dari tahun sekian sampai sekian (banyak yang belum ada) mungkin bisa dijadikan bahan persiapan untuk tes SNMPTN 2008 nanti. Kalau waktu kumpulan soal UN didownloadnya capek banget karena satu tahun-satu tahun dalam perbidang studi, kalau sekarang saya gunakan WinRar (zip) untuk memudahkan anda mendownload soal tersebut. Saya kumpulkan ada yang mulai dari tahun 1975 sampai tahun 2006. Cara ngunduhnya sama kayak soal-soal UN karena saya simpan lagi di ziddu (gpp deh lebih cepat ini). Oke kalo gitu mulai saja liat ke bawah lalu download.........

KEMAMPUAN DASAR

  1. Matematika Dasar dari tahun 1981 - 2006
  2. Bahasa Indonesia dari tahun 1995 - 2006
  3. Bahasa Inggris dari tahun 1995 - 2006
KEMAMPUAN IPA
  1. Matematika IPA dari tahun 1975 - 2006
  2. Fisika dari tahun 1976 - 2006
  3. Kimia dari tahun 1975 - 2005
  4. Biologi dari tahun 1975 - 2006
  5. IPA Terpadu dari tahun 1995 - 2006

KEMAMPUAN IPS
  1. Ekonomi dari tahun 2003 - 2006
  2. Geografi dari tahun 2003 - 2006
  3. Sejarah dari tahun 2003 - 2006
  4. IPS Terpadu dari tahun 2003 - 2006

Maaf saja jika ada yang kebalik/salah download (contohnya download ekonomi tapi isinya geografi) maafin aja, soalnya kadang nulis urlnya kebalik. Kalau ada kesulitan silahkan kirim komentar atau e-mail ke kami di zurick.zaryan@gmail.com

bisa di akses di:

Tuesday, May 6, 2008

Indonesia to resume sharing H5N1 avian influenza virus samples following a WHO meeting in Jakarta

27 MARCH 2007 JAKARTA -- WHO welcomes the news from the Minister of Health of Indonesia, who announced at a joint news conference today that the country would resume sharing of H5N1 avian influenza virus samples “immediately”. This commitment by the Government of Indonesia follows a two-day meeting organized by WHO in Jakarta on 26-27 March 2007.
Indonesia’s Minister of Health, Siti Fadilah Supari, has focused global attention on the fact that developing countries have supplied H5N1 virus to WHO Collaborating Centres for analysis and preparation for vaccine production, but that the resulting vaccines produced by commercial companies are likely to be unavailable to developing countries such as Indonesia. She called this system “unfair.”
At the same time, withholding viruses from WHO Collaborating Centres poses a threat to global public health security and the ongoing risk assessment for influenza, conducted by WHO Collaborating Centres.
WHO Collaborating Centres perform a number of key influenza-related public health activities, including:
determining if the virus has acquired human genes or made other significant changes;
identification of potential vaccine strains;
testing to determine if the virus remains vulnerable to the recommended class of antivirals;
tracking the evolution of the virus and its geographic spread; and
updating diagnostics tests which may be necessary because the H5N1 virus, like all influenza viruses, constantly mutates.
WHO has welcomed the attention that the Minister has focused on this issue and her concern for developing country needs. In order to address these concerns and to maintain sample sharing for risk assessment, WHO organized the Jakarta 26-27 March meeting entitled “High Level Technical Meeting on Responsible Practices for Sharing Avian Influenza Viruses and Resulting Benefits”.
Experts at the meeting included representatives from approximately 20 countries which have had H5N1 animal or human outbreaks; senior scientists, including directors of WHO Collaborating Centres; and potential funders, including representatives from the Asian Development Bank and the Gates Foundation.
"We have struck a balance between the need to continue the sharing of influenza viruses for risk assessment and for vaccine development, and the need to help ensure that developing countries benefit from sharing without compromising global public health security,” said Dr David Heymann, WHO’s Assistant Director-General for Communicable Diseases.
When the meeting ended today, the Minister of Health of Indonesia reviewed the recommendations and concluded that Indonesian viruses could once again be shared with WHO. The specific conclusions of the technical meeting include the following:
WHO Collaborating Centres will continue risk assessment on H5N1 virus samples.
The centres will continue to transform virus into seed virus suitable for vaccine production.
This process will be documented in a revised Terms of Reference for the WHO laboratories.
Other agreed uses of the virus will also be outlined in the terms of reference - including the standard procedures for providing these seed viruses to vaccine manufacturers (which has been the practice for the last 50 years) - in a manner to be determined.
The meeting endorsed WHO’s activities to increase safe and effective pandemic vaccine access, including efforts to mobilize the financial support required to develop a vaccine stockpile and to develop guidelines for the equitable and appropriate distribution of stockpiled vaccines to countries if an influenza pandemic occurs.
At the meeting, WHO’s activities to strengthen national laboratory capacity, and to designate regional WHO H5 influenza reference laboratories in order to strengthen WHO’s global influenza surveillance activities, were strongly endorsed.
Finally, the meeting endorsed WHO's efforts to link vaccine manufacturers in developed and developing countries to speed the transfer of influenza vaccine manufacturing technology.
Transcript of today's news conference
The following is a partial, edited transcript of the comments made by Dr Heymann at the news conference held today in Jakarta at which Indonesia’s Minister of Health announced the resumption of virus sharing.
Dr Heymann: The details will be worked out in the terms of reference which will describe exactly what a Collaborating Centre can do with the viruses provided through surveillance. This will be a standard document developed by WHO and it will be developed with input from WHO’s member countries, of course. That document will, we believe, permit WHO to receive shared viruses for risk assessment, to develop non-commercial diagnostic tests and to characterize the viruses in addition to preparing seed strains for vaccine. Those seed strains will then be shared with pharmaceutical companies to develop vaccine, and that mechanism will be outlined in the terms of reference of the WHO Collaborating Centres.
How will vaccine be made available to countries from vaccine manufacturers?
Dr Heymann: That will be necessary for the countries to negotiate. WHO is not involved in financial negotiations, either in selling viruses or buying vaccines. Countries will negotiate bilaterally with vaccine manufacturers. We will certainly facilitate if countries are asking for support but it won’t be standard.
Further comments by Dr Heymann
WHO's best practices for influenza virus sharing were developed for seasonal influenza vaccine, which only has a market in the developed countries and a few of the developing countries. H5N1 vaccines are a totally different issue. We will now modify our best practices to ensure that they are transparent to the developing countries which are providing samples, and which have requested to share in the benefits resulting from those viruses. WHO will develop terms of reference to ensure this, and at the same time the Director-General of WHO is committed to work with the Chief Executives Officers from pharmaceutical companies and donors to develop a possible stockpile of vaccines for developing countries should they need vaccines. But this is only at an early stage of feasibility study.
The other main task of WHO is to make sure the world is secure if a pandemic has occurred.
I think that Indonesia has raised an issue that is very important. An issue which will broaden the dialogue and access to vaccines, and we are very grateful to the Minister for having shown us the way forward with the other 18 developing countries that are here in Jakarta – most of them are virus sharing countries. And our relationship with the Minister of Health has been positive throughout the four months we have been discussing virus sharing - since the very beginning of our discussion in November.
Now we will finalize the WHO best practices for virus sharing that will go to the World Health Assembly where all countries will debate it.
If countries want to negotiate for vaccines with companies, that's perfectly within their domain. Industrialized countries negotiate regularly for vaccines and developing countries can certainly do the same.
The Minister has indicated that Indonesia will share viruses with WHO immediately. We will be ready to accept them as soon as the Minister starts to send. We will treat them in a manner that has been agreed until the terms of reference are in place, which means we will develop vaccine seed viruses and will share the virus with manufacturers after consultation with the Health Minister.
WHO looks out for the public health security of the world. The Indonesia virus strain may be very important one day. If we learn that those strains are important we will work with the Government to get those seed viruses into vaccine production in a transparent manner because our job is to make sure of the public health worldwide is not endangered, and we will do that.
All other delegates of the meeting have agreed to continue sharing the virus as they have been doing in the past.

Sumber :who.int

CARI DUIT DI INTERNET DENGAN ADBUX

Bagi kamu yang sering nongkrong di warnet/online gak salahnya iseng-iseng walaupun dapatnya gak terlalu besar.
Bikin Account Adbux (Gratis) KLIK DISINI
Jika Registrasi, klik Browse Ads. Klik iklan-iklan yang ada di situ dan tunggu sampai 30 detik. Setelah itu anda akan mendapatkan $0.01. (Tidak bisa meng-klik lebih dari satu iklan dalam waktu yang bersamaan, karena akan sia-sia atau tidak mendapatkan duit. Jadi klik iklan satu per satu).
Klik 10 iklan per hari = $0.1010 Kerabat (Referral) klik 10 iklan = $1.00Dalam seminggu menghasilkan = $7.70Dalam sebulan menghasilkan = $30.80Lumayan Bukan?
Contoh di atas hanya dihitung dari 10 Referral, Dengan mempunyai lebih banyak referral, duit yang kita hasilkan mungkin akan lebih banyak juga.Nah, duit yang kita dapat di Adbux bisa kita transfer ke Account Paypal kita, minimal $10.Duit di Paypal nantinya bisa kita belanjain di e-bay atau dimana saja yang ada kerjasama dengan Paypal.

BLOGGER DISALAHKAN (LAGI)

Maaf ini hanya kutipan dari detiknet yang menyalahkan blogger (salah satu yang disebut oleh dia) sebagai pelaku yang mengganti halaman situs depkominfoyang berjudul Pelakunya ‘Mereka’! Tunggu Aksi Saya . Oleh Ardhi Suryadhi - detikinet
Roy Suryo (rou/inet)
Jakarta - Situs Depkominfo menjadi korban pertama reaksi hacker tanah air atas disahkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Wajah Roy Suryo muncul dalam aksi deface di situs itu. Menurut Roy, pelakunya adalah ‘mereka’.
Siapa ‘mereka’ yang dimaksud Roy? “Kelompok blogger dan hacker yang selalu bertindak negatif adalah pelakunya. Hal ini membuktikan, yang namanya blogger dan hacker Indonesia belum bisa mencerminkan citra positif,” tegas Roy kepada detikINET, Kamis (27/3/2008).
Ketika ditanya langkah apa yang bakal diambil menanggapi kejadian ini, Roy mengatakan masih menunggu action Depkominfo. “Saya gak mau terpancing, hacker dan blogger gak pernah saya anggap. Paling saya akan ada di belakang Kominfo, tunggu saja action saya,” lanjutnya, tanpa menyebut langkah yang bakal diambilnya lebih lanjut.
Roy mengaku, sudah memprediksi akan terjadinya hal semacam ini sebagai bentuk ketidaksetujuan atas disahkannya UU ITE. “Banyak sekali milis (mailing list) dan blog yang menyuarakan tidak setuju, dan (reaksi) itu terjadi,” tukasnya.
Depkominfo dan Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) pun diharapkan dapat langsung bereaksi dengan mengusut si pelaku. “Jangan-jangan ada pihak ketiga yang mau mengadu domba. Ini harus dicermati hati-hati sebagai ujian pertama,” Roy menandaskan.
Beberapa netter telah memposting screenshoot hasil defaced situs Depkominfo yang lebih jelas di http://forum.detikinet.com/forumdisplay.php?f=216. Anda punya komentar/informasi, silakan langsung bergabung!( ash / wsh )
Ini screenshootnya saya ambil dari forum tersebut, Klik gambar tersebut untuk melihat lebih jelas